Sabtu, 12 Mei 2012

SISTEM REPRODUKSI WANITA

A.Menstruasi
    Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

Siklus menstruasi dibagi atas empat fase yaitu :
1. Fase menstruasi 
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.

2. Fase praovulasi 
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

3. Fase ovulasi   
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
B.Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

C.Gestasi
    Setelah terjadi fertilisasi maka akan terbentuk zigot dan masa kehamilan (gestasi) bermula.
Zigot akan membelah berkali-kali menghasilkan sel-sel yang sama besarnya dengan bentuk seperti buah arbei dan disebut morula. Morula ini akan terus membelah sampai terbentuk rongga yang disebut blastosol, fase ini disebut blastula.Blastula ini akan berkembang membentuk gastrula yang memiliki 3 lapisan embrional yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam).
Selain berbentuk 3 lapisan embrional, juga berbentuk beberapa membran yang berfungsi untuk melindungi embrio.
Perkembangan embrio meliputi pembelahan sel dan organogenesis lapisan embrional menjadi organ-organ tubuh.

1.Ektoderm akan membentuk syaraf, mata, kulit dan hidung. 
2.Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin.
3.Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernafasan.
Proses organogenesis berlangsung antara minggu ke-4 sampai ke delapan dan di sebut sebagai masa embrio.Selanjutnya mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.





SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A.Gametogenesis
    Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan pembentukan gamet jantan (spermatozoa) dan gamet betina (ovum).Proses pembentukan gamet jantan dan betina disebut dengan Gametogenesis.Gametogenensis terbagi menjadi 2 yaitu :




a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus.Pada tubulus seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel germinal primitif yang  meng alami  kekhususan. Sel  germinal ini disebut  spermatogonium. Setelah mengalami pematangan, spermatogonium memperbanyak diri sehingga membelah secara terus-menerus (mitosis).Spermatogenesis Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

    1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
    2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).




Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

  

b.Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
    1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
    2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
    3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
    4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH



Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.